Khamr, Pangkal Segala Bala

Khamr, Pangkal Segala Bala

Khamr atau arak dan sejenisnya, adalah pangkal segala bala, sumber segala penyakit dan biang segala malapetaka. Khamr dapat merusak jiwa dan raga, harta benda, sanak keluarga, mencoreng harga diri dan kehormatan. Betapa banyak rumah-rumah terjual, tanah dan pekarangan tergadaikan, akibat dari minuman durjana ini. Dan betapa kericuhan terjadi di mana-mana, fitnah dan keributan merajalela, merusak ketentraman rumah tangga, mengacaukan akal pikiran orang-orang waras, hingga berlaku tak ubahnya seperti orang gila. Meruntuhkan martabat dan harga diri orang-orang terhormat, hingga bertindak tak ubahnya seperti orang-orang terlaknat.

Cahaya kasih sayang redup dan menghilang dari sanubari orang-orang baik budi, berganti menjadi saling cakar dan permusuhan sesama kawan sendiri bahkan sesama saudara dan kerabat karib disebabkan minuman khamr. Putuslah tali pengikat kasih sayang dilamun kobaran api kedengkian, iri hati dan dendam kesummat tak berkesudahan.

Ketika si miskin menenggaknya, jiwanya melayang ke angkasa, mengembang bak pahlawan dan penguasa. “Akulah raja dunia, turutilah segala perintahku!” katanya. Dan si kerdil yang penakut begitu ia meneguknya, tiba-tiba saja ia telah berubah segarang singa siap menerkam siapa saja. Belum lagi si tolol yang dungu, yang dengan serta merta mengakui dirinya ke sohor penuh ilmu seperti Iyas dan secerdas Aristoteles begitu ia mencecap dan merasakan air kencing setan itu.

Sementara di pojok sana, si jahat yang licik akan berkata, “Kesinilah wahai para perindu surga, pencari nirwana. Kita semarakkan dunia kita, dunia minuman dan perempuan.”