Pandangan Ahlussunnah Terhadap Pelaku Dosa Besar

Posted by Kafanal Kafi on Monday, March 10, 2014

Pandangan Ahlussunnah Terhadap Pelaku Dosa Besar
Oleh: KH. Abidun Zuhri, Lc

Berikut ini beberapa pandangan firqah-firqah Islam terhadap tentang pelaku dosa besar.

Kaum Khawarij berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar di dunia jika tidak bertaubat, maka ia adalah kafir dan kekal di neraka.

Kaum Muktazilah berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar kekal di neraka. Namun, status pelaku dosa besar tidak kafir dan tidak mukmin. Dia berada di tempat di antara dua tempat (manzilah baina al-manzilatain).

Kaum Murji`ah berpendapat bahwa setiap orang mengucapkan la ilaha illallah, dia adalah mukmin yang sempurna dan setiap mukmin masuk surga. Selama iman, dosa yang diperbuatnya tidak berbahaya apa-apa, seperti halnya selama orang itu kafir, ketaatan tidak bermanfaat apa-apa.

Adapun Ahlussunnah wal-Jama’ah telah sepakat bahwa orang mukmin tidak keluar dari keimanan dengan dosa besar yang dilakukan jika ia tidak menghalalkannya. Jika ia melakukan dosa besar, kemudian meninggal sebelum bertaubat, ia tidak kekal di neraka sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits. Bahkan urusannya diserahkan kepada Allah. Ada kemungkinan Allah mengampuninya atau menyiksanya sesuai dengan kadar dosanya, kemudian memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat-Nya.

Hanya saja tentang dosa meninggalkan shalat, ulama Ahlussunnah berselisih pendapat. Sebagian mereka menganggapnya kafir sebagaimana zhahir-zhahir hadits dan sebagian mereka menganggapnya fasik. (Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i fi Itsbat Al-Aqidah) Wallahu a’lam.

Blog, Updated at: 7:40 PM

0 comments:

Post a Comment

Komentarlah dengan bijak :-)